www.starindonews.com.Lampung selatan,-Pemerintah Desa Sukajaya, kecamatan Katibung, kabupaten Lampung Selatan, Gelar Rembuk Stunting bertempat di Balai desa Rabu siang, 4 juni 2024.
Kepala desa Sukajaya Rustam efendi menyampaikan agar kira nya para kader desa dapat menyimak penjelasan pemateri dari puskesmas Tanjung agung, agar dapat lebih tanggap dalam memberikan pelayan kepada masyarakat.
Darmawan kepala puskesmas Tanjung agung selaku pemberi materi menyampaikan pengertian arti dari stunting gagal tumbuh, penyebab stunting adalah kurangan asupan gizi saat ibu mengandung, stunting dapat di atasi.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya. Anak yang tingginya berada di bawah batas ambang untuk usianya dianggap mengalami stunting.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan stunting secara lebih detail:
1. Masa Kehamilan:
Konsumsi gizi seimbang dan suplemen:
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, serta suplemen seperti tablet tambah darah (TTD) sesuai saran dokter.
Periksa kehamilan rutin:
Periksa kehamilan minimal 6 kali, 2 kali oleh dokter menggunakan USG untuk memastikan kehamilan sehat dan perkembangan janin optimal.
Hindari paparan asap rokok dan polusi:
Paparan asap rokok dan polusi dapat meningkatkan risiko stunting.
Pencegahan pernikahan dini:
Pernikahan dini dapat berisiko memicu stunting karena dapat berdampak pada kesehatan ibu dan kehamilan.
2. Masa Bayi:
Pemberian ASI eksklusif:
Berikan ASI eksklusif (hanya ASI) selama 6 bulan pertama, dilanjutkan dengan MPASI yang tepat.
Pemberian MPASI yang tepat:
Setelah 6 bulan, berikan MPASI yang bergizi seimbang, kaya protein hewani, dan disesuaikan dengan usia bayi.
Pemantauan pertumbuhan anak:
Rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan anak di Posyandu setiap bulan untuk mengecek perkembangan dan status gizi.
Lengkapi imunisasi:
Lengkapi imunisasi wajib dan tambahan untuk melindungi anak dari penyakit infeksi.
3. Masa Balita:
Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita:
Berikan makanan tambahan yang bergizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita.
Stimulasi dini perkembangan anak:
Berikan stimulasi dini perkembangan anak sesuai dengan usia untuk mendorong perkembangan kognitif dan motorik.
Pelayanan dan perawatan kesehatan optimal:
Berikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk menjaga kesehatan anak.
4. Upaya Lain:
Peningkatan kesadaran masyarakat:
Edukasi dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan dan penanganan stunting perlu ditingkatkan.
Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat:
Dorong masyarakat untuk turut serta dalam mengidentifikasi faktor risiko stunting di desa, seperti kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, serta akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan.
Perbaikan sanitasi dan akses air bersih:
Kebersihan lingkungan berperan penting dalam mencegah stunting, sehingga perlu ada perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD):
Rutin mengonsumsi TTD, terutama bagi remaja putri dan ibu hamil, untuk memenuhi kebutuhan zat besi.
Pemanfaatan Dana Desa:
Pemanfaatan dana desa untuk mengatasi stunting, misalnya melalui penyuluhan gizi, distribusi suplemen, pelatihan kader kesehatan, dan perbaikan sanitasi.
5. Lima Pilar Pencegahan Stunting:
Pemerintah telah menetapkan Lima Pilar Pencegahan Stunting yang meliputi:
Komitmen dan visi kepemimpinan tertinggi negara.
Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.
Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa.
Gizi dan ketahanan pangan.
Pemantauan dan evaluasi.
Reka selalu pendamping Desa kecamatan Katibung menyampaikan kira nya para kader posyandu dan guru – guru dapat menyampaikan usulan nya guna mendapatkan perencanaan penanggulan stunting di anggaran dana desa.”tutupnya”