Berita

‎Kreativitas Tanpa Batas di TEI 2025 dari Cokelat Criollo, Olahan Pelepah Pisang, dan Ulat Sutera Pikat Buyer Mancanegara

34
×

‎Kreativitas Tanpa Batas di TEI 2025 dari Cokelat Criollo, Olahan Pelepah Pisang, dan Ulat Sutera Pikat Buyer Mancanegara

Sebarkan artikel ini

StarindoNews.com KABUPATEN TANGERANG -– Suasana di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 terasa semakin cair dan hangat, terutama saat akhir pekan. Pengunjung umum berdatangan bersama keluarga, pasangan, dan sahabat untuk turut menyaksikan TEI yang juga menjadi panggung pembuktian bagi produk-produk unik Indonesia.

‎Dengan memadukan kekayaan bahan baku lokal dan kreativitas tanpa batas, produk karya anak bangsa berhasil menarik minat buyer internasional, sekaligus menegaskan kesiapan mereka untuk bersaing di kancah global.
‎Menteri Perdagangan Budi Santoso melanjutkan kunjungan di hari keempat, Sabtu (18/10/25).

‎Dalam kunjungannya, ia menemukan salah satu kisah sukses ekspor yang menarik dari Java Criollo Cokelat Indonesia di stan binaan Pertamina. Produk ini menggunakan varietas Criollo, yang dikenal sebagai ‘raja kakao’ karena kualitasnya yang terbaik di dunia. Jenis cokelat ini sangat langka karena hanya 1—5 persen dari produksi cokelat global.

‎Berkat kualitas premium ini, ditambah sinergi efektif dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, Java Criollo sukses menorehkan transaksi sebesar Rp1 miliar dari diaspora Bahrain, serta menandatangani MoU senilai USD 5 juta.

‎Pemilik Java Criollo Cokelat Indonesia, Inge Arina, menyampaikan langsung kepada Mendag Busan apresiasinya atas bantuan para Atase Perdagangan (Atdag) dan ITPC yang memfasilitasi mulai dari validasi buyer hingga penyelenggaraan pameran di luar negeri.

‎Pengukuhan semangat ekspor yang dibangun Mendag Busan telah berbuah manis.

‎“Atase Perdagangan (Atdag) RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) membantu memvalidasi sampai mempertemukan saya dengan buyer. Atdag RI Tokyo Merry Astrid Indriasari telah membantu terlaksananya MoU USD 5 juta, serta ada Atdag RI Washington D.C. Ranitya Kusumadewi dan Kepala ITPC Dubai Widy Haryono yang membantu melakukan pameran di luar negeri,” ujar Inge.

‎Di stan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Mendag Busan juga tertarik pada kekayaan inovasi lokal. Salah satunya adalah produk olahan pelepah pisang dengan merek Grandis Home yang dikreasikan menjadi dekorasi dinding, keranjang, cermin hias, dan kap lampu.

‎Keunikan produk ramah lingkungan dari CV Grandis Home berhasil menarik minat para buyer internasional.

‎CEO CV Grandis Home Nedya Anggi Puspita menerangkan, selama gelaran TEI 2025 produknya telah membantunya mendapatkan buyer luar negeri.

‎Selain kerajinan, stan Bojonegoro juga memamerkan produk makanan olahan, yakni keripik pisang Pigela Chips.Produk ini juga menarik minat sejumlah buyer.

‎Pemilik Pigela Chips, Muhammad Zainudin menjelaskan, pisang yang digunakannya diperoleh dari hasil pemberdayaan petani di sekitar sungai Bengawan Solo.

‎Zainuddin juga mengungkapkan, sejumlah buyer internasional meminati produknya. Bergeser ke stan Disperindag Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

‎Mendag Busan mengunjungi Kupu Sutera. Merek ini menampilkan inovasi unik dengan mengolah Ulat Sutera Samia menjadi berbagai produk bernilai tambah, mulai dari sepatu, tas, sendal, hingga hiasan dinding.

‎Pemilik Kupu Sutera, Luh Gede Indrawati, mengungkapkan, produk olahan sutera yang dibuatnya telah diminati oleh buyer dari benua Asia dan Afrika.

‎Tak kalah unik, di stan Dekranasda Kota Manado, Mendag Busan menemukan pelaku usaha yang memanfaatkan sisik ikan kakap merah menjadi perhiasan bernilai tinggi.

‎Sisik ikan yang banyak tersedia di Manado dan dikenal lebih kokoh ini disulap menjadi kalung, gelang, bros, dan anting. Pemilik Yannie Handicraft, Tjahyani, menjelaskan, pemanfaatan sisik ikan ini tidak hanya menciptakan produk kreatif, tetapi juga mengoptimalkan potensi bahan baku lokal yang sering terabaikan.

‎Selain stan-stan yang telah disebutkan, Mendag Busan juga mengunjungi sejumlah stan lain yang menampilkan produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif.

‎Salah satunya, stan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua yang menampilkan lima usaha, termasuk Ruma Papua yang memproduksi kombucha berbahan lokal sarang semut dan pinang.

‎Kunjungan lainnya, yaitu ke stan Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia (ASMINDO) yang menampilkan merek Ninesquare Home, produksi buatan tangan dari bahan-bahan alami menjadi dekorasi rumah, furnitur, dan panel tenun; serta stan Disperindag Kabupaten Gianyar yang menampilkan Bali Ayu Nature, produk aromaterapi dan spa berbahan dasar kelapa.

‎Secara keseluruhan, rangkaian produk unik yang dipamerkan di TEI 2025 telah berhasil menunjukkan bahwa kekayaan sumber bahan baku Indonesia, dipadukan dengan kreativitas tinggi dari pelaku usaha, mampu menciptakan komoditas yang memikat buyer internasional.

‎Hal ini sekaligus menegaskan bahwa karya-karya terbaik dari berbagai daerah di Indonesia tidak hanya diminati, tetapi juga telah siap dan mampu bersaing secara kompetitif di pasar global.

Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *