DEPOK | Starindonews.com – Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok sekaligus Ketua Fraksi PKB, Siswanto, menegaskan bahwa normalisasi dan penataan Setu Citayem harus menjadi prioritas pemerintah daerah. Harapan warga agar setu tersebut tidak hanya menjadi genangan air, tetapi ditata sebagai ruang publik, destinasi wisata, sekaligus pusat kegiatan ekonomi masyarakat, hal disampaikan saat reses di Cipayung, Rabu (02/10/25)
Penataan Setu Citayem menurut Siswanto, memiliki arti penting bagi warga sekitar maupun masyarakat Depok secara umum. Selain berfungsi menjaga ekosistem lingkungan, penataan ini juga bisa menciptakan peluang ekonomi baru.
“Kalau Setu Citayem ditata, dilengkapi dengan jogging track, area UMKM, serta ruang interaksi warga, maka masyarakat Depok yang pulang kerja dari Jakarta bisa mampir, membeli jajanan, dan sekaligus menikmati suasana. Itu akan sangat menggerakkan perekonomian lokal,” ujarnya.
Siswanto menekankan, penataan setu harus diarahkan menjadi ikon wisata lokal Depok. Apalagi lokasinya cukup strategis karena dekat dengan akses Stasiun Citayem yang sehari-hari dilalui ribuan pengguna KRL.
“Setu Citayem bisa menjadi wajah Depok. Bayangkan kalau orang turun dari stasiun lalu melihat setu yang tertata rapi, dengan ruang hijau dan kuliner lokal. Itu akan membanggakan sekaligus memberikan manfaat langsung kepada warga,” tambahnya.
Beliau juga menyinggung keberadaan bangunan warga yang berdiri di bibir setu. Ia menegaskan bahwa sebagian besar bangunan tersebut tidak memiliki sertifikat hak milik sehingga pemerintah memiliki dasar untuk melakukan penertiban. Meski begitu, ia berharap penertiban dilakukan secara bijak, dengan memperhatikan kondisi sosial masyarakat.
“Idealnya garis sepadan setu itu 50 meter dari bibir. Tetapi dalam konteks perkotaan, kita realistis saja, cukup 5 sampai 10 meter bisa dipakai untuk jogging track dan area usaha UMKM. Itu lebih masuk akal dan langsung memberi manfaat besar,” ungkapnya.
Siswanto menekankan perlunya koordinasi erat antara Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mengingat setu merupakan kewenangan lintas daerah, langkah sinergi akan mempercepat realisasi aspirasi warga. “Kalau Depok sendiri tidak bisa, harus ada sinergi dengan provinsi. Jangan sampai setu terbengkalai, padahal potensinya luar biasa. Dengan penataan, Depok akan punya ikon baru sekaligus ruang ekonomi bagi masyarakat,” katanya.
Siswanto menambahkan, keberhasilan penataan Setu Citayem akan menjadi contoh bagi pengelolaan setu lain di Kota Depok. Dengan total belasan setu yang ada, ia berharap setiap kawasan bisa ditata secara bertahap dan memberi manfaat nyata bagi lingkungan maupun masyarakat. “Kalau satu setu berhasil, ini bisa menjadi pemicu untuk menata setu-setu lain. Depok punya banyak potensi, tinggal bagaimana pemerintah hadir dengan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,” tutupnya.(YB)