StarindoNews.Com | Bumiayu Jawa Tengah – Banyak kalangan dari elemen masyarakat Kabupaten Bumiayu Jawa Tengah yang mana mereka notabenenya sebagai mahasiswa- mahasiswi mempunyai banyak pandangan atau persepsi dari moment Pilkada di Brebes dari rekan – rekan intelek muda generasi penerus pemimpin di Republik Indonesia ini menyoroti tentang fenomena kotak kosong Pilkada 2024 khususnya di wilayah Brebes ini menjadi trending topic di Bumiayu dan Brebes
Salah satu dari ratusan mahasiswa ada Yusfi Wawan Setiyadi mantan aktifis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) Yogya yang kini berprofesi sebagai wartawan
Dalam penjelasannya ketika di wawancarai rekan- rekan wartawan ” kotak kosong bukanlah pilihan dalam kontestasi politik tetapi juga merupakan cerminan aspirasi masyarakat yang belum terakomodasi oleh calon atau kebijakan yang ada ” jelas Yusfi sapaan akrabnya di kalangan rekan – rekan kuli tinta
” Fenomena kotak kosong di Pilkada Brebes mestinya menjadi barometer dukungan masyarakat terhadap wacana pemekaran di Kabupaten Bumiayu ” ujarnya
Ditambahkannya , ini bisa menjadi sinyal penting tentang sejauh mana masyarakat mendukung ide- ide besar seperti pemekaran Kabupaten Bumiayu , dalam Pilkada 2024 kotak kosong muncul ketika hanya satu Pasangan Calon ( Paslon ) yang maju
Masyarakat yang tidak puas dengan pilihan yang ada dapat menyatakan sikapnya dan menyalurkan hak pilih mereka ke dalam kotak kosong dan jika pilihannya yang ada dibkotak kosong lebih banyak ataupun seimbang
Lah ini yang perlu kita evaluasi , nantinya ada langkah selanjutnya yaitu perunahan yang substansial termasuk dalam hal ini pemekaran wilayah ” imbuhnya
” Mestinya pemekaran wilayah Kabupaten Bumiayu bukan hanya sekedar wacana musiman 5 tahunan yang menjadi dagangan belaka para kaum oknum politisi , tentu saja pemekaran wilayah Kabupaten Bumiayu terus digulirkan dan konsisten terus digelorakan ” ucapnya
Dilanjutkannya, kita bisa belajar dari fenomena kotak kosong pada Pilkada 2024 di Brebes ini menjadi bukti kuat ketidak puasan masyarakat
Aspirasi ini banyak didasari keinginan masyarakat Bumiayu untuk mendapatkan otonomi yang besar baik dalam dalam pelayanan publik maupun pengelolaan sumber daya
Pilkada Brebes 2024 busa dijadikan ” tester politik ” untuk mengukur dukungan masyarakat terhadap pemekaran , jika masyarakat Brebes di wilayah Bumiayu dan sekitarnya banyak mendukung kotak kosong ataupun mengimbangi ini jelas perlu adanya evaluasi yang optimal yerhadap kepemimpinan lokal dan wacana pemekaran wilayah harus menjadi prioritas pembahasan ” jelasnya
” Sebaliknya jika kemenangan paslon tunggal ini jadi bisa mengidentifikasikan masyarakat merasa terwakili dan mendukung status quo
Namun apapun hasilnya fenomena kotak kosong banyak memberikan pelajaran politik dan informasi tentang dunia politik kepada Bumiayu dan Brebes pemekaran wilayah Kabupaten Bumiayu menghadap banyak tantangan dari segi administratif dan politik akan tetapi dukungan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan ” ujarnya
Dia berharap fenomena kotak kosong bisa menjadi ajang diskusi yang lebih luas tentang urgensi pemekaran wilayah Bumiayu
” Ini bukan soal Pilkada atau pasangan calon ( paslon ) tunggal akan tetapi tentang masa depan masyarakat Bumiayu kita perlu aspirasi rakyat menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan ” tutup ucap Yusfi .
Penulis : Susmono ( Ramsus )
Sumber Berita : Yusfi Wawan Setiyadi .