Ekonomi

Kementerian PU Beri Pelatihan Konstruksi di Pesantren, Ratusan Santri Lirboyo Jadi Angkatan Pertama

16
×

Kementerian PU Beri Pelatihan Konstruksi di Pesantren, Ratusan Santri Lirboyo Jadi Angkatan Pertama

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 25 Oktober 2025 – Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberi pelatihan konstruksi bagi para santri di pondok pesantren. Langkah ini diwujudkan melalui program “Pelatihan dan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Terampil”. Program ini resmi dimulai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. Kegiatan berlangsung antara 21 Oktober hingga 1 November 2025, diikuti 116 peserta.

Program pelatihan ini merupakan tindak lanjut langsung
dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar para santri bisa mendapatkan
pembekalan pengetahuan atau keterampilan dasar di bidang konstruksi maupun
teknik sipil. Jadi, ketika ada kegiatan pembangunan di lingkungan pondok
pesantren masing-masing, para santri yang turut berperan sudah memiliki bekal
keterampilan dasar bangunan. Di sisi lain, mereka juga
memiliki pemahaman soal keselamatan kerja konstruksi.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa kegiatan ini
punya makna lebih dalam. Pelatihan Tenaga Konstruksi di Pondok Pesantren ini
juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga budaya gotong
royong, yang telah lama menjadi ciri khas pesantren di Indonesia.

Menurut Menteri Dody, melalui pelatihan dan sertifikasi,
para santri akan mendapatkan pengetahuan dasar mengenai konstruksi dan
penerapan keselamatan kerja. Langkah ini menjadi bentuk dukungan pemerintah
agar semangat kebersamaan yang telah tumbuh di pesantren dapat diiringi dengan
kemampuan teknis yang lebih baik.

“Tradisi gotong royong di pondok pesantren adalah sesuatu
yang sangat mengagumkan. Para santri dengan sukarela
bergotong royong membangun ruang belajar, asrama, dan fasilitas lainnya. Kami
di Kementerian PU tidak ingin semangat budaya itu hilang. Justru kami ingin
memperkuatnya dengan standar yang benar dan lebih berkualitas,” ujar Menteri
Dody.

Di Pondok Pesantren Lirboyo, Kementerian PU memberikan
kesempatan kepada para santri untuk belajar langsung keterampilan bangunan dan
keselamatan kerja.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi
Wilayah IV Surabaya, Ditjen Bina Konstruksi. Dari total 116 peserta, rinciannya
terdiri dari 81 peserta yang mengambil bidang Tukang Bangunan Gedung dan 35
peserta yang fokus pada bidang Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi.

Tujuan utama pelatihan ini bukan untuk menjadikan santri
sebagai tukang bangunan. Tujuannya lebih kepada memberikan wawasan dan
pengetahuan teknis dasar yang bermanfaat untuk pengembangan lingkungan
pesantren mereka di masa depan. Nantinya, para peserta yang dinyatakan lulus
pelatihan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diakui secara nasional.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua kegiatan.

Pertama, Pelatihan dan Sertifikasi Petugas K3 Konstruksi
(Jenjang 3) yang berlangsung selama enam hari, yakni pada 21–26 Oktober 2025.

Kedua, Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Bangunan Gedung
(Jenjang 2) yang memakan waktu dua belas hari, dari 21 Oktober–1 November 2025.

Dalam pelatihan, para peserta tidak hanya belajar teori
di kelas, tetapi juga wajib praktik langsung di lapangan. Cara ini ditempuh
untuk memastikan pembekalan pengetahuan secara teori dan kemampuan teknis
mereka berjalan seimbang.

Pelatihan konstruksi di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
menjadi awal dari keseluruhan program Pelatihan dan Sertifikasi bagi 2.500
Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) dan Santri di 10 provinsi. Langkah ini sekaligus
menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendorong peningkatan kualitas SDM
konstruksi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di kalangan pondok
pesantren.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di VRITIMES