STARINDONEWS.COM | KEDIRI KOTA – Pagi itu, Rabu 19 November 2025 suasana di Mako Polsek Pesantren, Kota Kediri , Jawa Timur, terasa lebih hangat dari biasanya. Di tengah rutinitas pelayanan publik, Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi menyisihkan waktu untuk menyampaikan pesan khusus kepada umat Hindu yang tengah menyongsong Hari Raya Galungan dan Kuningan 2025.
Menurutnya, ucapan itu bukan sekadar formalitas, melainkan ungkapan tulus yang memadukan nilai keberagaman dan semangat kebangsaan. Di ruang kerjanya, perwira dengan satu melati emas di pundaknya ini tampak tenang saat membahas makna perayaan Galungan dan Kuningan. Baginya, perayaan keagamaan selalu menjadi momen penting untuk mempertebal rasa saling menghargai di tengah masyarakat yang plural.
“Kami keluarga besar Polsek Pesantren mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2025. Semoga perayaan ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat Hindu, sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjaga harmoni dan toleransi,” ujarnya.
Kompol Siswandi memang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Tak jarang ia turun langsung ke lapangan, berdialog dengan warga dari berbagai latar belakang. Sikapnya yang humanis membuat pesan keagamaannya terasa lebih membumi. Ia percaya bahwa keamanan bukan hanya tentang patroli dan penindakan, tetapi juga tentang merawat hubungan sosial agar tetap rukun.
Dalam konteks Galungan dan Kuningan, perwira polisi yang tercatat dalam perjalanan kariernya pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Kediri Kota ini menyebut bahwa nilai kemenangan dharma melawan adharma sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. “Ini bukan semata perayaan ritual, tetapi ajakan untuk selalu memilih kebaikan. Pesan itu bersifat universal, bisa dianut siapa saja,” katanya, Rabu (19/11).
Di tengah hiruk pikuk dinamika sosial dan perkembangan zaman, ucapan Kompol Siswandi menjadi pengingat bahwa kehidupan berbangsa selalu ditopang oleh semangat gotong royong dan saling menghormati. Sebuah pesan sederhana, namun terasa hangat di tengah masyarakat yang multikultural.
“Kita mungkin berbeda keyakinan, tetapi kita tinggal dalam satu rumah besar bernama Indonesia. Dan toleransi adalah jembatan yang membuat rumah ini tetap kokoh,” ujarnya menutup pesan.
Dengan sentuhan humanis dan gaya komunikasi yang merangkul, Kapolsek Pesantren kembali menegaskan bahwa pelayanan kepolisian tak sekadar soal keamanan, tetapi juga tentang menjaga jalinan sosial yang harmonis, terutama di hari-hari suci seperti Galungan dan Kuningan.
Pewarta/ Jurnalis : Hernowo






