DEPOK | Starindonews – Sejak resmi memimpin Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok pada Januari 2025, Budi Jaya Silalahi langsung tancap gas. Hasilnya pun mulai terlihat. Dalam waktu setengah tahun, ia berhasil memangkas ribuan tunggakan berkas yang sempat menumpuk.
Data terakhir mencatat, dari 7.790 berkas yang sebelumnya mengendap, kini tersisa 4.790. Penurunan signifikan ini menjadi bukti bahwa BPN Depok semakin serius dalam mempercepat layanan pertanahan untuk masyarakat.
“Bagi kami, pelayanan publik bukan sekadar rutinitas administrasi, tetapi soal kepercayaan masyarakat. Karena itu, prinsip kami jelas: cepat, tepat, dan akuntabel,” ujar Budi saat acara coffee morning di Depok, Senin (30/9/2025).
Tak hanya berfokus menata internal, BPN Depok juga membuka ruang inovasi. Salah satunya dengan menghadirkan stand UMKM lokal pada setiap kegiatan, sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi warga.
Budi menambahkan, pihaknya rutin menggelar forum coffee morning setiap dua bulan sekali bersama insan pers, akademisi, dan tokoh masyarakat. Forum tersebut menjadi wadah dialog terbuka untuk mendengar kritik, menyerap aspirasi, hingga menyampaikan perkembangan kinerja BPN Depok.
“Kami tidak ingin berjalan sendiri. Kritik dan masukan dari masyarakat menjadi bahan bakar bagi kami untuk terus berbenah,” jelasnya.
Menurut Budi, transformasi BPN Depok kini tidak lagi sekadar lembaga pengurus tanah, melainkan bagian dari pembangunan daerah yang ikut mendorong aspek sosial dan ekonomi.
“Kami ingin BPN hadir lebih dekat, lebih terbuka, dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Sejalan dengan target “zero tunggakan” yang dicanangkan Kanwil BPN Jawa Barat, BPN Depok optimistis bisa menuntaskan seluruh pekerjaan rumah yang masih ada.
“Perjalanan masih panjang, tapi dengan semangat bersama, kami yakin target itu bisa tercapai,” tutup Budi.
Kepemimpinan visioner Budi Jaya Silalahi pun dinilai berhasil mengubah wajah BPN Depok. Kini, bukan hanya sekadar lembaga administratif, melainkan birokrasi yang nyata-nyata bergerak dan memberi dampak langsung bagi masyarakat. (YB)