BeritaDaerahLaporan Khusus

Rencana Masjid Agung Depok, Edi Masturo: Kemarin-kemarin Pada Kemana?

26
×

Rencana Masjid Agung Depok, Edi Masturo: Kemarin-kemarin Pada Kemana?

Sebarkan artikel ini
Ketua Fraksi Gerindra Kota Depok, Edi Masturo (foto selepas pembukaan MTQH ke 24, Cipayung Depok)
Ketua Fraksi Gerindra Kota Depok, Edi Masturo (foto selepas pembukaan MTQH ke 24, Cipayung Depok)

DEPOK | Starindonews.com –  Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadis (MTQH) ke-24 antar kota yang digelar di Kecamatan Cipayung Depok mendapatkan support dari Ketua Fraksi Gerindra Kota Depok, Edi Masturo, pelaksanaan MTQH Ini merupakan momentum penting bagi Kota Depok untuk semakin memantapkan diri sebagai kota religius serta meningkatkan masyarakat buta huruf Al Qur’an, hal ini diutarakan selepas pembukaan MTQH di Lapangan Sepak Bola Cipayung, Selasa (11/11/25).

“MTQH ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan komitmen kita dalam membumikan nilai-nilai Al-Quran di tengah masyarakat. Selain itu, ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah antar umat Islam,” ujarnya

Selain itu Edi Masturo juga menginginkan adanya Masjid Agung yang belum dimiliki Kota Depok, masjid agung merupakan kebanggaan dan menjadi Ikon bagi setiap Kota, namun rencana yang dilakukan Pemkot Depok dalam rencana pembangunan Masjid Agung di lahan seluas 700 meter di Margonda dinilai kurang ideal.

“Kita ini belum punya ikon masjid yang benar-benar bisa dibanggakan. Kalau masjid agung hanya 700 meter, parkirnya saja tidak cukup. Kita ingin masjid agung yang representatif, minimal lahannya 4000 meter,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan pengalihan lokasi pembangunan masjid agung ke sekitar Jalan Juanda. Menurutnya, lokasi tersebut lebih strategis dan memungkinkan pembangunan masjid yang lebih luas dan megah.

“Kita ingin masjid agung ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tapi juga menjadi ikon Kota Depok. Kita ingin masjid ini menjadi daya tarik wisata religi yang bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” ucap Edi.

Edi Masturo menanggapi kritik terkait dugaan batalnya pembangunan masjid agung di Margonda, Edi Masturo menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak pembangunan masjid. Namun, ia menilai bahwa lahan yang tersedia tidak memadai untuk membangun masjid agung yang representatif.

“Kita setuju dengan program awal pembangunan masjid, tapi kita ingin masjid agung yang layak. Kalau hanya 700 meter, itu tidak wajar. Parkirnya saja tidak cukup, apalagi ini sentral kota,” ujarnya.

Ia juga menyayangkan pihak-pihak yang baru berkomentar terkait rencana pembangunan masjid agung setelah anggaran dikembalikan ke pemerintah daerah (Pemda) Provinsi. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemprov untuk pembebasan lahan di sekitar Jalan Juanda.

“Kemarin-kemarin pada ke mana? Sekarang baru pada ngomong. Kita sedang menunggu Pemprov untuk membebaskan lahan. Kita perkirakan antara bekas bioskop Cisalak atau di Juanda,” pungkasnya.

Dengan adanya masjid agung yang representatif, Edi Masturo berharap Kota Depok dapat semakin dikenal sebagai kota religius yang modern dan berdaya saing.(YB)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *