Aceh Timur-Starindonwes.com;Sabtu 21 Juni. Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Aceh Timur, Iwan Saputra, SH, meminta pihak berwenang untuk segera memeriksa dan mengusut kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) yang diduga abal-abal dan merugikan desa-desa di wilayah Aceh Timur. Hal itu disampaikan Iwan saat ditemui awak media di salah satu kafe di pusat kota Idi, Jumat (20/6/2024).
“Kita minta dinas terkait dan aparat penegak hukum segera memeriksa kegiatan BLK yang diselenggarakan selama tujuh hari di Kota Langsa, karena diduga hanya akal-akalan untuk mencari keuntungan pribadi,” ujar Iwan.
Menurutnya, program BLK yang berlangsung hanya selama satu minggu tersebut sangat tidak masuk akal jika tujuannya benar-benar untuk melatih masyarakat secara serius. Terlebih lagi, setiap desa dikabarkan diwajibkan menyetor anggaran sekitar Rp8 juta.
“Bayangkan saja, jika ada 513 desa yang ikut menyetor, itu totalnya bisa mencapai lebih dari Rp4 miliar. Ini jelas patut diduga kuat sebagai proyek siluman yang hanya menguntungkan oknum tertentu,” lanjutnya.
Iwan juga menyoroti fakta bahwa kegiatan tersebut digelar bukan di Aceh Timur, melainkan di Kota Langsa. “Mengapa pelatihan yang katanya untuk masyarakat Aceh Timur malah dilaksanakan di daerah tetangga? Ini harus jadi bahan evaluasi,” tegasnya.
GWI Aceh Timur meminta agar aparat penegak hukum, inspektorat, serta dinas terkait tidak menutup mata terhadap dugaan penyalahgunaan dana desa berkedok pelatihan ini.
“Kita akan kawal isu ini sampai tuntas. Jangan sampai dana desa yang semestinya untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, malah dikuras habis lewat proyek-proyek bodong seperti ini,” tutup Iwan Saputra.(Bacée)