StarindoNews.Com | Tebo – Warga Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, mulai mempertanyakan dana Participating Interest (PI) dari perusahaan tambang batubara PT Globalindo Alam Lestari (GAL), yang beroperasi sebagai kontraktor PT HSS. Dana PI ini seharusnya menjadi bentuk kontribusi perusahaan kepada desa sebagai kompensasi atas kegiatan pertambangan di wilayah mereka.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan harapannya agar pihak desa dan perusahaan dapat lebih transparan terkait dana tersebut. Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang beredar, dana PI telah dicairkan melalui kepala desa, namun tidak diketahui pasti bagaimana penggunaannya atau apakah benar sudah diterima oleh pihak desa.
Menurut informasi yang berkembang di masyarakat, Desa Suo-suo disebut-sebut mendapatkan Rp1.000 per ton batubara yang dikeluarkan. Dalam satu bulan, diperkirakan ada 400 hingga 500 truk yang mengangkut batubara dari wilayah tersebut. Jika ditotal selama satu tahun, jumlah tersebut tentu cukup signifikan.
Meski jumlah dana yang seharusnya diterima desa dinilai besar, warga mengaku tidak pernah mendapat kejelasan mengenai masuknya dana tersebut ke kas desa atau penggunaannya untuk kepentingan masyarakat. Situasi ini memicu kecurigaan warga bahwa ada yang tidak beres dalam pengelolaan dana PI tersebut.
Warga mendesak agar pihak desa bersama perusahaan segera memberikan penjelasan resmi dan rinci terkait realisasi dana PI tersebut. Mereka berharap ada audit terbuka dan keterlibatan lembaga pengawas agar dana tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Suo-suo.sampai berita ini di tayangkan kepala desa suo-suo belum bisa di konferensi oleh media ini (samsul)
